• Beranda
  • Tentang MIFTA
  • Susunan Pengurus
  • Keanggotaan
    • Persyaratan Keanggotaan MIFTA
    • Tipe Keanggotaan MIFTA
    • Registrasi Anggota MIFTA
    • Perbaharui Keanggotaan
    • Keuntungan Sebagai Anggota MIFTA
  • Direktori MIFTA
  • Kontak Kami

MIFTA

Muslim Information Technology Association

  • Berita MIFTA
  • Berita TI
  • Press Rilis
  • Hibernate
  • Event MIFTA
You are here: Home / Berita TI / Menkominfo Mendatang Harus dari Profesional

Menkominfo Mendatang Harus dari Profesional

July 4, 2014

JAKARTA, (PRLM).- Seiring dengan kian dekatnya hari pencoblosan pemilihan presiden-wakil presiden diikuti terbentuknya pemerintahan baru, masyarakat yang tergabung dalam asosiasi teknologi dan informasi muslim berharap agar posisi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada kabinet mendatang harus berasal dari profesional.

“Kalau dia orang politik tapi profesional, tidak masalah. Tapi jika dia sudah dia orang politik lalu tidak profesional, itu bahaya,” ujar Ketua bidang Technopreuner Muslim Information Technology Association (MIFTA) Deddy Rahman saat buka bersama pers di Jakarta, Rabu (2/7/2014). Pernyataan tersebut disampaikan MIFTA dengan beberapa asosiasi dan penggerak TIK nasional lainnya.

Deddy mengatakan, Menkominfo harus berasal dari profesional karena persoalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah persoalan teknis. Jika Menkominfo dijabat oleh bukan profesional, sangat mustahil TIK di Tanah Air akan maju.

Dikatakan, Menkominfo juga berperan sebagai Chief Information Officer (CIO), yang mempunyai kemampuan melakukan koordinasi maupun pengawasan TIK untuk lintas sektoral. Serta memahami perkembangan dan kondisi TIK Indonesia terkini dan tren global.

Deddy juga mengharapkan pemerintah yang baru dapat memberikan dukungan kepada TIK di Tanah Air dengan beberapa cara yakni membangun infrastruktur TIK secara proporsional. “Pemerintah yang baru juga harus mendorong dan memfasilitasi tumbuhnya industri TIK dalam negeri agar mampu bersaing di tingkat global,” katanya.

Menurut Deddy, pemerintah yang baru harus meningkatkan kompetensi dan keprofesian sumber daya manusia di bidang TIK sesuai dengan standar global. “Dua pasangan capres dan cawapres sama-sama menaruh perhatian pada TIK. Jika sudah menjabat kami berharap apa yang disampaikan dapat terwujud,” katanya.

Sementara itu, perwakilan dari Dewan TIK Nasional Prof Suhono Supangkat mengatakan, TIK bisa menjadi alat pengungkit daya saing bangsa. TIK bisa digunakan di segala aspek seperti tata kelola pemerintahan yang baik, perizinan, hingga pendidikan. “Keberpihakan dan perhatian pemerintah di bidang TIK sangat diperlukan,” katanya.(Satrio Widianto/A-147)***

Sumber: Pikiran Rakyat

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to share on Pocket (Opens in new window) Pocket
  • Click to print (Opens in new window) Print
  • Click to share on X (Opens in new window) X

Like this:

Like Loading...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rekening MIFTA

Untuk pembayaran keanggotaan atau kegiatan MIFTA.

Bank Syariah Mandiri KCP Jakarta Dewi Sartika.
No. Rekening : 7069446269 a/n. MIFTA

Daftar Menjadi Anggota MIFTA

Direktori Bisnis MIFTA

Event MIFTA

No events

Top Posts & Pages

  • MIFTA
  • Liputan Workshop Odoo (a.k.a. OpenERP)

Copyright © 2025 · Muslim Information Technology Association

%d